Nirwana Tunggal - Apa kamu pernah merasakan yang namanya patah hati? Saya anggap semuanya pernah mengalaminya. Patah hati merupakan sebuah periatiwa yang menjengkelkan, tidak jarang juga dianggap peristiwa yang menakutkan layaknya tragedi.
Mungkin dengan selalu berusaha untuk tidak dipertemukannya dengan hal itu. Tetapi dan bagaimana juga kita masihlah manusia biasa yang hanya bisa berusaha dan berharap tragedi semacam itu tidak akan dijumpainya, tentunya sesuai apa yang kita impikan dalam menjalani kehidupan.
Tapi semua yang sudah kita rencanakan itu kadang malah berbalik jauh dan sangat jauh dari apa yang sebelumnya diharapkan.
Dengan melihat kembali masa-masa lampau dahulu, ditempat itu, hari itu, senyum dan tertawanya juga beribu-ribu kenangan rasa bahagia saat masih bersamanya. Membuat sebuah kisah kenangan yang sangat berlimpah ruah akan keindahan warna dua orang yang terikat cinta.
Namun hari ini, disaat ini kamu mengalami hal yang membuat hatimu berasa hancur tidak jarang dibuatnya seolah tidak bisa hidup dengan semestinya, merasa terhina lebih dari beberapa penghinaaan yang sebelumnya kamu alami.
Kamu pernah mengagumi seseorang, berharap bisa hidup bersama membangun sebuah keluarga bahagia, berusaha mati-matian menahan suatu hubungan. Namun disela-sela itu masih ada tanggung jawab yang belum terselesaikan atau ada hal-hal lain yang tidak bisa dideskripsikan secara utuh yang membuat hubungan tersebut putus ditengah jalan.
Berbicara soal patah hati bukan menjadi persoalan yang dianggap mudah bahkan akan terasa lebih berat & ruwet, menjadikan suatu permasalahan yang langsung memadamkan cahaya hati, ya persoalan itu langsung menitik tepat pada hati paling dalam.
Ada juga hal yang unik dalam mengenai permasalahan patah hati yaitu seperti makna "cinta dalam diam",. Diam-diam kamu selama ini menaruh harapan lebih padanya, kaulah orang yang selama ini menyelipkan namanya dalam do'amu setiap waktu, berfikir positif dan berkeyakinan bahwa suatu saat nanti dia akan jatuh dipelakanmu. Padahal realitasnya kamu tidak tahu apa dia juga beranggapan sama seperti dirimu.
Kadang dengan hati yang bahagia melihat jauh kedepan seolah melihat cahaya kebahagiaan, membuat kita semangat dalam seseorang beraktivitas. Bisa saja kita pergi jauh mencoba mengadu nasib berharap bisa mengumpulkan uang hanya untuk bisa melamar dan berlanjut menikahinya.
Apa yang kita persiapkan selama ini dari sesuatu yang sederhana sampai pada hal yang begitu lelah dalam melaluinya dan tibalah saat kita akan menjemputnya. Tiba-tiba orang yang kita idam-idamkan tersebut sudah mempersiapkan juga, sayangnya dia mempersiapkannya untuk orang lain, bukan untukmu.
Suatu yang lebih menyanyat hati adalah ketika orang yang kita pertahankan tersebut menikah dengan teman dekat atau orang yang kita kenal sendiri. Disitulah seseorang akan mengalami sesuatu yang sangat menegangkan, mungkin lebih kaku dari peristiwa tersengatnya aliran listrik tanpa ada persiapan apapun sebelumnya. Memilukan tanpa bisa diumpamakan dari suatu apapun.
Disitulah kita merasa dunia mengkhianati kita, hilangnya sebuah keadilan dihiasilah dengan banyak pertanyaan pada diri, "Kenapa & mengapa, kenapa harus begini?", "Kenapa harus saya?", "Kenapa?" Tuhan !.
Aku tak tahu arah, aku tak tahu apa, ketika merasakan peristiwa itu pertama kalinya. Kau akan mencoba bangkit dengan cepatnya, berusaha untuk kembali menjadi seseorang yang tangguh, berusaha untuk tidak terlarut dalam kesedihan. Dengan cara melakukan aktivitas positif dan mencoba sesuatu yang lain sekiranya akan lebih baik.
Terasa dikhianati oleh kehidupan membuat seseorang akan benar-benar kehilangan berpikir secara logis, hari-hari setelahnya akan selalu ditemani oleh rasa dendam, marah, benci, dan kekecewaan yang mendalam.
Dengan itu seseorang akan menyesali apa yang sudah terlewatkan dengan penuh kebahagiaan, ditempat-tempat yang dulu dikunjunginya dengan penuh keceriaan dengan meninggalkan bekas-bekas kenangan kasih dan sayang yang tidak tahu cara & bagaimana melupakannya.
Semua itu sekarang benar-benar hanya seperti mimpi dan merasa hal itu seolah tak pernah terjadi jauh dari kata kenyataan. Tersiksanya diri adalah dari kenangan yang dulu indah melintas dalam pikiran yang meninggalkan bekas didalam hati, semakin mencoba untuk tidak mengingatnya semakin jelas apa yang ada didalam hati & pikirannya.
Tidak jarang dengan patah hati akan merasa hidup ini tidak ada keadilan sama sekali. Mengadu ketidakadilan tersebut kepada Tuhan dan kerap kali menyalahkan apa yang sudah menjadi ketentuanNya.
Memang peristiwa tersebut tidak bisa digampangkan dan akan membuatmu tertekan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Tapi semua itu jika kita menghadapinya dengan percaya terhadap ketentuan Tuhan, semua akan terasa lebih nyaman.
Kita harus sadar Tuhan tidak menjanjikan kepada kita hidup sejahtera, pesta yang tak ada akhirnya atau tawa panjang tanpa jeda.
Ingatlah diantara salah-satu ayatNya Tuhan malah mengumumkan kepada manusia, bahwa hidup didunia ini penuh lika-liku, dan berlapis-lapis cobaan, tantangan dan ujian.
Untuk itu sadarlah dan bangunlah dari larut sedihmu itu, gantilah rasa marah dan bencimu itu dengan rasa damai. Kembalilah seperti ketika kamu masih sadar bahwa kehidupan ini memang tidak harus sesuai dengan apa yang kita harapkan. Minimal tanamkan bahwa tidak semua apa yang kita inginkan akan lurus sesuai harapan.
Kembalikan diri dengan pikiran sehat mengakui bahwa semuanya itu sudah ada yang mengaturnya. Kita ini manusia hanya bisa berusaha dan berdoa terhadap apa yang diharapkan dan diimpikannya.
Patah hati adalah sesuatu hal yang menyakitkan untuk dikenang dan sesuatu hal yang berat untuk dilupakan, terlebih menceritakan pada seseorang yang seolah hanya bisa mendengar tanpa memberikan arahan ataupun motivasi untuk kembali menyadarkan kita. Tidak jarang ketika bercerita dengan niat mengurangi beban hati malah menjadi ruwet dan membuat kita stres.
Hal yang perlu kamu tahu adalah cobalah lepaskan itu, kenangan masa lalu itu dijadikan pedoman untuk lebih bisa menyakini dan percaya bahwa Tuhan merencanakan sesuatu yang lebih baik untukmu. Kamu mungkin beranggapan bahwa jika impianmu itu terlaksana maka kebahagiaan yang akan kamu dapat.
Kamu boleh berasumsi bahwa jika apa yang kamu inginkan itu terkabulkan oleh Tuhan maka itu baik untukmu, namun dari semua apa yang kamu pikirkan itu belum tentu suatu hal yang baik untuk dirimu.
Tuhan memisahkan tidak lain Tuhan pasti lebih tahu bahwa dia bukan orang tepat yang akan membuatmu bahagia. Untuk itu bersabarlah bahwa Tuhan merencanakan sesuatu kebahagiaan yang terbaik untukmu dari apa yang sebelumnya menjadi harapan bagimu.
Manusia memang diberi akal untuk berpikir mana yang baik dan mana yang buruk, namun adakalanya dalam menilai suatu keadaan akal itu tidak semestinya bekerja dengan benar, yaitu saat hati seorang manusia dipenuhi dengan perasaan cinta, cinta yang salah.
Tidak jarang hati yang sudah dipenuhi kecintaan pada seseorang akan melahirkan suatu yang lain yang malah menjerumuskan diri & merugikan segala apa yang kamu punya.
Perasaan cinta pada waktu yang juga tidak tahu kapan bisa berubah, layaknya rantai yang membelenggu dalam hidup. Dan hal terbaik untuk menghadapinya adalah beranggapan bahwa Tuhan itu lebih baik dari segala kebaikan yaitu berpikir positif percayalah padaNya bahwa Tuhan masih sangat menyayangimu, berdirilah tegak dengan penuh kepercayaan Tuhan.
Berdamailah dengan dirimu sendiri, bukalah mata hatimu dan lihatlah bahwa tidak raja paling adil di dunia ini melainkan Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya.
Baca Juga :