Nirwana Tunggal - Cara bagaimana memahami risiko saham tentu penting untuk dipelajari bagi siapa saja yang berencana terjun ke pasar modal. Saham adalah produk investasi yang bisa dibeli di pasar saham di jam dan hari kerja. Investasi jenis ini dikenal punya return dan risiko tinggi, sehingga untuk menekan risiko perlu cara bagaimana memahaminya dengan baik.
Tentang Investasi Saham
Hal pertama yang perlu dipahami adalah definisi dari saham dan investasi saham itu sendiri. Menurut KBBI, saham adalah surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor. Secara sederhana saham adalah bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan.
Risiko Investasi Saham
Investasi saham membantu mendapatkan capital gain berupa selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi sehingga ada profit. Selain itu juga memberi dividen, yaitu keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada seluruh pemilik saham setiap tahunnya.
Meskipun ada keuntungan tersebut, ternyata ada juga risiko dari investasi saham. Sehingga belajar cara bagaimana memahami risiko saham sangat penting untuk meminimalkannya. Adapun bentuk risiko dari investasi saham antara lain:
Tidak Ada Dividen
Diantara sekian investor saham, banyak diantaranya memilih berinvestasi di produk BEI (Bursa Efek Indonesia) ini karena adanya dividen. Menanamkan uang yang dimiliki ke saham membantu mendapatkan pendapatan pasif dalam bentuk dividen tersebut. Semakin tinggi nominal investasi, semakin besar pula dividen yang didapatkan.
Mengalami Capital Loss
Bentuk risiko kedua dari investasi saham adalah mengalami capital loss. Apa itu capital loss? Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu kondisi dimana harga jual saham lebih rendah dibanding harga beli. Misalnya, membeli saham satu lot seharga Rp 1 juta, kemudian 5 tahun berikutnya dijual dengan harga Rp 700 ribu.
Muncul selisih kerugian sebesar Rp 300 ribu, maka capital loss investor adalah sebesar nominal tersebut. Maka penting untuk memahami kapan waktu terbaik menjual saham. Jangan sampai dijual saat harga turun, karena dijamin akan mengalami capital loss.
Terjadi Risiko Likuidasi
Risiko ketiga adalah terjadinya likuidasi, yaitu kondisi dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk ditutup. Bisa karena bangkrut lantasan selalu merugi, bisa juga karena pailit sehingga tidak mampu membayar pinjaman ke sejumlah tempat. Sehingga mau tidak mau perusahaan harus ditutup.
Jika risiko ini terjadi dan belum belajar cara bagaimana memahami risiko saham maka dijamin menangis darah. Sebaliknya, jika dialami maka dijamin sudah siap mental. Apalagi saat likuidasi terjadi, kadang kala investor tidak mendapatkan aset sedikitpun karena sudah habis dijual membayar hutang perusahaan.
Saham Dihapus dari BEI
Ada kalanya saham di BEI mendadak dihapus, hal ini menjadikan saham tidak likuid. Artinya saham tidak bisa diperjualbelikan sehingga stagnan dan investor pun bisa kehilangan seluruh uangnya. Penyebab kondisi ini sangat beragam dan memang bisa terjadi di perusahaan manapun yang melepas sahamnya ke BEI.
Cara Memahami Risiko Saham
Dengan segala jenis risiko berinvestasi saham sesuai penjelasan sebelumnya. Maka tentunya akan disadari pentingnya belajar cara bagaimana memahami risiko saham. Risiko saham bisa dengan mudah dipahami dengan melakukan beberapa cara berikut ini:
Belajar Saham Sampai Paham
Cara pertama adalah belajar saham sampai paham. Dimana belajarnya? Bisa memanfaatkan berbagai media seperti buku cetak maupun elektronik, konsultasi ke jasa konsultan investasi, dan ke media sosial. Sebab di media sosial ada banyak influencer yang paham ilmu saham berbagi konten edukatif.
Pahami Waktu Terbaik Investasi Saham
Cara bagaimana memahami risiko saham bisa juga dilakukan dengan belajar menentukan waktu terbaik mulai berinvestasi. Ada beberapa kondisi yang disebut waktu terbaik, yaitu:
Penghasilan lebih besar daripada pengeluaran.
Tidak memiliki kredit konsumtif.
Memiliki dana darurat.
Tidak memiliki kredit produktif lebih dari 30% penghasilan.
Investasi dengan Uang Dingin
Memahami risiko saham semakin mudah jika berinvestasi dengan uang dingin. Apa itu uang dingin? Uang dingin adalah istilah untuk menyebut dana simpanan yang hanya disimpan sehingga tidak ada tujuan pemakaian. Dana ini di luar dana darurat, dana pendidikan, dan lain-lain.
Memilih Saham Potensial
Berikutnya adalah memilih saham potensial, dimana disesuaikan dengan tujuan investasi. Jika ingin investasi saham jangka panjang maka cari saham yang diketahui rutin membagi dividen. Jika jangka pendek, pilih saham yang harganya terus merangkak naik.
Pilih Broker Terpercaya
Belajar cara bagaimana memahami risiko saham juga bisa dilakukan dengan memilih broker terpercaya. Membeli saham tidak bisa dilakukan perorangan, wajib lewat broker. Sekarang sudah ada broker online yang menyediakan layanan via aplikasi mobile. Silahkan memilih yang kredibel agar investasi bebas risiko penipuan.
* Salam Sahabat Nirwana Tunggal
Baca Juga: